Review Waffle: Camilan Kuno dari Yunani yang Tetap Eksis hingga Kini

review waffle

Siapa yang tidak kenal waffle? Dalam review waffle kali ini, artikel ini akan membahas makanan lezat yang terbuat dari adonan tepung dan dipanggang menggunakan alat khsuus sehingga menghasilkan pola kotak-kotak khas di permukaannya.

Baca Juga: Review I Am Geprek Bensu: Gurih, Pedas, dan Bikin Ketagihan!

Mengenal Waffle

Waffle adalah jenis kue yang panggang yang dibuat di antara dua pelat besi panas bercorak, menghasilkan tekstur renyah di luar dan lembut di dalam. Hidangan ini tak hanya lezat, tetapi juga memiliki tampilan yang menggoda.

Jenis-jenis waffle bun beragam. Ada yang berbahan dasar tepung terigu, ada pula yang dibuat dari tepung beras—semuanya tergantung pada resep dan bahan yang digunakan.

Biasanya, waffle disajikan dengan aneka topping seperti whipped cream, madu, es krim, blueberry, atau strawberry, yang semakin memperkaya rasanya.

Karena kelezatannya, waffle kini populer di berbagai belahan dunia. Menariknya lagi, bentuk dan teksturnya juga bervariasi—mulai dari yang kotak dan lembut, bulat dan garing, hingga tipis dan super renyah.

Lalu, apa sebenarnya yang membedakan berbagai jenis waffle ini? Simak ulasannya sampai akhir, yuk!

Review Waffle: Beragam Jenis yang Berbeda-beda

1. Belgian Waffle

Belgian Waffle adalah jenis wafel yang dikenal dengan adonannya yang lebih ringan, ukuran yang lebih besar, dan rongga yang lebih dalam dibandingkan dengan wafel Amerika.

Wafel ini sering dibuat dengan adonan ragi dan gula mutiara yang renyah, memberikan tekstur lembut di dalam dan renyah di luar.

Wafel Belgia disukai karena cocok untuk diisi dengan berbagai topping seperti mentega, selai, sirup maple, atau buah-buahan.

Sebenarnya bila dilihat dari sejarahnya, Belgian waffle hanya ditaburi gula saja tanpa topping lainnya.

Penambahan topping pada jenis waffle ini dapat dikatakan mengubah ke-autentikannya.

2. American Waffle

American Waffle atau wafel Amerika adalah jenis wafel yang memiliki tekstur lebih padat dan tipis dibandingkan dengan wafel Belgia.

Wafel ini sering dibuat dengan buttermilk, yang memberikan rasa lebih kaya, dan dipanggang di alat pembuat wafel yang lebih kecil dengan kantong yang tidak terlalu dalam.

Waffle ini biasanya disiram dengan aneka topping di atasnya seperti krim, es krim, dan berbagai sirup.

Biasanya, American waffle memiliki bentuk yang lebih tipis dengan tekstur yang padat. Walaupun padat, American waffle tetap mudah dipotong.

3. Scandinavian Style Waffle

Berbeda dengan wafel Amerika dan wafel Belgia, waffle Scandinavian memiliki tekstur yang lebih tipis dan berbentuk hati.

Waffle ini biasanya disajikan sebagai makanan utama atau disajikan bersama pendampingnya yaitu kopi.

Scandinavian memiliki rasa yang cenderung manis, dan tidak gurih.

Waffle Scandinavian juga merupakan waffle yang lezat karena dapat dikreasikan dengan beberapa macam produk, mulai dari susu, krim asam (yoghut), dan mentega susu.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *